LAPORAN PEMBEKALAN MATERI PESERTA PLPG TAHUN
2017
NAMA :
NUPTK :
Nomor Peserta PLPG :
Bidang Studi Sertifikasi : Guru Kelas TK
Sekolah Asal :
TK
IV.
LAPORAN PEMBEKALAN MATERI PERIODE EMPAT
SUMBER BELAJAR MATERI PROFESIONAL
A.
RINGKASAN MATERI
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu
pengamatan yang menerapkan tindakan didalam kelas dengan menggunakan aturan
sesuai dengan metodologi penelitian yang dilakukan dalam beberapa periode atau
siklus.
PTK memiliki karakteristik tersendiri sebagai pembeda dengan penelitian
lainnya. Diantaranya :
1. PTK adalah suatu penelitian
tentang situasi kelas yang dilakukan secara sistematik, dengan mengikuti
prosedur atau langkah-langkah tertentu.
2.
Kegiatan tersebut didorong oleh permasalahan dalam
kelas yang dihayati oleh guru dalam pelaksanaan tugas sehari-hari sebagai orang
yang berupaya membelajarkan siswa.
3.
Tujuannya adalah untuk memecahkan masalah yang
timbul dalam kelas dan/atau meningkatkan kualitas situasi kelas tersebut,
termasuk praktek-praktek yang ada di dalamnya.
4.
Upaya pemecahan masalah dan/atau peningkatan
kualitas tersebut dapat dilakukan oleh satu orang, yaitu guru kelas itu
sendiri. Namun, upaya tersebut akan lebih berhasil guna apabila dilakukan
secara kolaboratif oleh suatu tim yang anggota-anggotanya terdiri atas
orang-orang dari dalam sekolah itu, atau secara bersama-sama antara orang-orang
dari sekolah tersebut dengan pihak luar.
5.
Ukuran keberhasilan PTK didasarkan pada
kemanfaatannya memecahkan masalah yang timbul di dalam kelas dan/atau meningkatkan
kualitas sistem dalam kelas itu serta praktek-praktek yang ada didalamnya.
6.
Kredibilitas ‘teori’ atau ‘hipotesis’ ditentukan
oleh kemanfaatannya dalam memecahkan persoalan praktis. Oleh karena itu
validitasnya diuji melalui praktek di lapangan, tidak melalui uji kebenaran
ilmiah.
Berikut tabel perbedaan PTK dengan penelitian
lainnya :
NO
|
ASPEK
|
PTK
|
Penelitian
non PTK
|
1
|
Peneliti
|
Guru
|
Orang
luar
|
2
|
Rencana
penelitian dan proses pengumpulan data
|
Oleh
guru (mungkin dibantu orang luar)
|
Oleh
peneliti
|
3
|
Munculnya
masalah
|
Dirasakan
oleh guru (mungkin dengan dorongan orang luar)
|
Dirasakan
oleh orang luar
|
4
|
Ciri
utama
|
Ada
tindakan untuk perbaikan yang berulang (siklus)
|
Belum
tentu ada
|
5
|
Peran
guru
|
Sebagai
guru dan peneliti
|
Sebagai
guru (objek penelitian)
|
6
|
Hasil
penelitian
|
Langsung
dimanfaatkan oleh guru dan dirasakan oleh kelas
|
Menjadi
milik peneliti belum tentu dimanfaatkan oleh guru
|
Dilaksanakannya
PTK bertujuan sebagai : 1) Pemecah permasalahan
nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara
guru dan siswa yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan
menumbuhkan budaya akademik dikalangan para guru. 2) Peningkatan kualitas
praktik pembelajaran di kelas secara terus menerus mengingat masyarakat
berkembang secara cepat. 3) Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini dicapai
melalui peningkatan proses pembelajaran 4) Sebagai alat training
in-service,yang memperlengkapi guru dengan skill dan metode baru, mempertajam
kekuatan analisisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya. 5) Sebagai alat untuk
memasukkan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap system pembelajaran yang
berkelanjutan yang biasanya menghambat inovasi dan perubahan. 6) Peningkatan
hasil mutu pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran di kelas dengan
mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan meningkatkan motivasi belajar
siswa.
Ada
beberapa prinsip yang mendasari penelitian tindakan kelas yaitu :a) Tugas utama guru adalah mengajar, dan apapun model PTK
yang diterapkannya sebaiknya tidak mengganggu komitmennya sebagai pengajar. b)
Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang berlebihan
dari guru, sehingga berpeluang mengganggu proses pembelajaran. c) Metodologi
yang digunakan harus cukup reliabel, sehingga memungkinkan guru
mengidentifikasikan serta merumuskan hipotesis secara cukup meyakinkan,
mengembangkan strategi yang dapat ditetapkan pada situasi kelasnya, serta
memperoleh data yang dapat digunakan untuk menjawab hipotesis yang
digunakannya. d) Masalah penilitian yang diambil oleh guru hendaknya masalah
yang cukup merisaukannya dan bertolak dari tanggungjawab profesionalnya, guru
sendiri mmemiliki komitmen terhadap pemecahannya. e) Dalam penyelenggaraan PTK,
guru haruslah bersikap konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap prosedur
etika yang berkaitan dengan pekerjaannya. f) Meskipun kelas merupakan cakupan
tanggungjawab seorang guru, namun dalam pelaksanaan PTK sejauh mungkin harus
digunakan Classroom Exceeding Perspective, dalam arti permasalahan tidak
dilihat terbatas dalam perspektif sekolah secara keseluruhan (skala makro).
Langkah-langkah
penelitian kelas
1.
Plan/perencanaan. Dengan perencanaan yang baik, guru
pelaksana PTK akan lebih mudah untuk mengatasi kesulitan dan mendorong guru
untuk bertindak dengan lebih efektif. Sebagai bagian dari perencanaan, guru
sebagai peneliti harus berkolaborasi (bekerja sama) dan berdiskusi dengan
sejawat untuk membangun kriteria dan kesamaan bahasa dan persepsi dalam
merancang tindakan perbaikan. Tahapan yang dilaksaksanakan pada tahap
perencanaan meliputi Identifikasi masalah, analisis masalah, perumusan masalah
serta tujuan, dan formulasi tindakan dalam bentuk hipotesis tindakan.
2.
Action/tindakan. Jika semua perencanaan tindakan telah
disiapkan, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan skenario tindakan
perbaikan yang telah direncanakan dalam situasi yang aktual. Kegiatan
pelaksanakan tindakan dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan dan pada saat
yang bersamaan kegiatan pelaksanaan tindakan ini juga diikuti
dengan kegiatan observasi.
3.
Observation/pengamatan. Pengamatan ini berfungsi untuk
melihat dan mendokumentasikan pengaruh-pengaruh yang diakibatkan oleh tindakan
dalam kelas. Hasil pengamatan ini merupakan dasar dilakukannya refleksi
sehingga pengamatan yang dilakukan harus dapat menceritakan keadaan yang
sesungguhnya. Dalam pengamatan, hal-hal yang perlu dicatat oleh peneliti adalah
proses dari tindakan, efek-efek tindakan, lingkungan dan hambatan-hambatan yang
muncul.
Observasi dapat dilakukan secara terbuka dan tertutup. Pada observasi
terbuka, pengamat tidak menggunakan lembar observasi, melainkan hanya
menyiapkan kertas kosong untuk merekam kegiatan pembelajaran yang diamati. Pada
observasi tertutup, pengamat telah menyiapkan dan menggunakan lembar observasi
untuk merekam aktivitas pembelajaran yang diamati.
4.
Reflection/ refleksi. Refleksi disini meliputi kegiatan:
analisis, sistesis, penafsiran (penginterprestasian), menjelaskan serta menyimpulkan
dan tindak lanjut. Hasil dari refleksi adalah diadakannya revisi terhadap
perencanaan yang telah dilaksanakan, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki
kinerja guru pada pertemuan selanjutnya.
Langkah-langkah
yang dapat dilakukan guru dalam menyusun proposal adalah:
Pertama adalah menyusun judul, kalimat judul harus mengandung setidaknya 3 aspek, yakni masalah yang dipecahkan, cara mengatasi atau rencana tindakan, dan sasaran atau subyek penelitian.
Pertama adalah menyusun judul, kalimat judul harus mengandung setidaknya 3 aspek, yakni masalah yang dipecahkan, cara mengatasi atau rencana tindakan, dan sasaran atau subyek penelitian.
Kedua menyusun latar belakang, latar belakang umumnya berisikan uraian, antara
lain tentang:
-
Kondisi ideal dan kondisi riil pendidikan atau
pembelajaran yang saat ini berkembang di sekolah.
-
Permasalahan-permasalahan pembelajaran yang muncul atau
ditemukan, beserta uraian tentang kemungkinan-kemungkinan penyebabnya.
-
Dampaknya jika masalah pembelajaran tersebut tidak segera
diatasi.
Ketiga menyusun rumusan masalah, rumusan masalah ditulis berdasarkan rumusan
kalimat masalah yang telah dibuat.
Keempat menyusun tujuan penelitian, tujuan penelitian disesuaikan dengan
rumusan masalahnya.
Kelima menyusun manfaat PTK, manfaat PTK dapat dikaitkan dengan manfaat bagi
anak, bagi guru sendiri dan guru-guru yang lain, dan bagi peningkatan kualitas
pembelajaran dan pendidikan secara umum.
Keenam menyusun kajian pustaka, Untuk menulis atau menyusun kajian pustaka
guru perlu membaca beberapa buku sumber atau artikel yang terkait dengan topik
dan permasalahan PTK. Kajian pustka sebaiknya dari sumber yang terkini
kira-kira 10 tahun terakhir.
Ketujuh menyusun metode penelitian, metode penelitian berisi deskripsi tentang
:
-
Subyek Penelitian
-
Lokasi Penlitian dan Jadwal Pelaksanaan
-
Data dan Sumber Data
-
Instrumen Penelitian
-
Teknik Analisis Data
-
Tahap-tahap Penelitian (Siklus I, Siklus II (dilakukan
sesuai hasil refleksi Siklus I))
-
Perkiraan Biaya Penelitian (jika digunakan untuk
mengusulkan dana ke sponsor)
-
Personalia Penelitian
Kedepalan jadwal penelitian, jadwal penelitiannya
disusun dalam bentuk diagram
Kesembilan daftar rujukan/pustaka, penulisan daftar pustaka sesuai ketentuan. Kesepuluh lampiran-lampiran terdiri atas instrumen penelitian, data penting dan daftar riwayat hidup.
Kesembilan daftar rujukan/pustaka, penulisan daftar pustaka sesuai ketentuan. Kesepuluh lampiran-lampiran terdiri atas instrumen penelitian, data penting dan daftar riwayat hidup.
Praktik
pelaporan atau peyusunan laporan PTK perlu mengikuti sistematika laporan pada
umumnya yang dalam garis besarnya dapat di bagi kedalam tiga bagian, yaitu
bagian awal, bagian isi dan bagian penutup.
1. Bagian Awal
laporan PTK berisi tentang halaman sampul, halaman judul, halaman pengesahan,
abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar lampiran, dan daftar
table.
- Halaman
Judul. Singkat padat (maksimal 22 kata); spesifik; dan cukup jelas; dan cukup
jelas menggambarkan masalah yang akan di teliti, tindakan untuk mengatasinya,
hasil yang di harapkan dan tempat penelitian.
- Halaman
Pengesahan. ditanda tangani oleh ketua peneliti, kepala sekolah, dan pembimbing
atau pendamping (jika ada), sebagai keterangan bahwa laporan PTK yang
bersangkutan telah memenuhi persyaratan.
- Abstrak.
merupakan kepadatan (sari) dari hasil penelitian yang memuat latar belakang,
tujuan penelitian, metode, hasil penelitian, dan kesimpulan yang ditik satu
spasi, dan di rumuskan dalam satu paragraf dengan jumlah kata kurang lebih 200
kata atau sebanyak satu halaman.
- Kata
Pengantar. Menjelaskan asal-usul mengapa masalah PTK ini di angkat sebagai topik
penelitian, faktor-faktor lingkungan yang memberi arti pentingnya penelitian,
kedudukan PTK dalam pemecahan masalah pembelajaran, serta secerah harapan
kepada pihak-pihak yang membaca laporan penelitian.
Daftar Isi
Daftar
Gambar
Daftar
Lampiran
Daftar Tabel
2. Bagian Isi. memuat
lima bab penting, yakni pendahuluan, kajian pustaka, metodologi penelitian,
hasil penelitian dan pembahasan, serta simpulan dan saran.
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar
Belakang. Uraian secara lugas masalah yang ingin ditanggulangi, penyebab
timbulnya masalah tersebut, dan tingkat masalah yang ingin ditanggulangi oleh
peneliti. Dalam latar belakang ini juga perlu di kemukakan bahwa masalah yang
di teliti benar-benar nyata dan berada dalam kewenangan guru, serta ditunjang
oleh teori-teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu.
- Identifikasi
dan pembatasan masalah, identifikasi masalah adalah pengenalan masalah atau
inventarisir masalah. Identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitan
yang boleh dikatakan paling penting diantara proses lain. Masalah penelitian
akan menentukan kualitas dari penelitian, bahkan juga menentukan apakah sebuah
kegiatan bisa disebut penelitian atau tidak. Masalah penelitian secara umum
bisa kita temukan lewat studi literatur atau lewat pengamatan
lapangan(observasi, survey, dsb). Dari berbagai masalah selanjutnya diadakan
pembatasan masalah, mana saja yang menjadi perhatian dalam PTK.
- Tujuan
Penelitian. yang akan dicapai (umum dan khusus) dirumuskan dengan jelas sesuai
masalah yang dikemukakan sehingga menunjukkan tingkat efektifitas (atau
in-efektifitas) dari suatu perlakuan tertentu sehingga menjadi input atau
informasi yang berharga untuk memperbaiki aturan atau praktik pembelajaran.
- Manfaat
Penelitian. Dalam penelitian tindakan kelas, Guru atau peneliti secara tidak
langsung akan mengembangkan perangkat-perangkat pembelajaran yang serasi dengan
teori yang mendasari tindakan. Rumuskan manfaat perangkat-perangkat
pembelajaran tersebut kaitannya dengan upaya melakukan perbaikan pembelajaran.
Di samping itu, Guru atau peneliti akan berhasil mengeksplorasi atau mengungkap
temuan data atau fakta empiris. Lakukan prediksi terhadap data atau fakta
empiris tersebut dan rumuskan manfaatnya. Semua manfaat yang dirumuskan tersebut
dispesifikasi untuk anak, guru, peneliti, sekolah, atau pihak-pihak lain yang berkepentingan.
- Pertanyaan
Penelitian. Berisi pertanyaan-pertanyaan sesuai dan sejalan dengan tujuan
penelitian yang di cari jawabannya dalam penelitian
- Hipotesis
Tindakan. Berisi jawaban sementara dari masalah yang dihadapi, sebagai
alternative tidakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang
dipilih melalui PTK.
-
Sistematika Penulisan. Berisi tentang penjelasan sistematika laporan hasil
penelitian tindakan kelas, terutama yang berkaitan dengan isi bab I.
pendahuluan sampai bab V. simpulan dan saran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA.
Membahas
kajian teoritis dan empiris yang dilaporkan dalam jurnal, majalah, situs
internet, buku teks atau laporan penelitian tedahulu, sejalan dengan rumusan
dan hipotesis tindakan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Menguraikan
langkah-langkah penelitian yang akan di lakukan secara rinci, mulai dari
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi refleksi yang bersifat siklus.
BAB IV HASIL PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PEMBAHASAN
Mengolah
data lapangan sesuai dengan yang dituntut oleh penelitian, sehingga terbuka
kesempatan untuk menarik pengertian dan penafsiran secara tepat dan signifikan.
Hasil penelitian di sajikan dalam bentuk siklus yang di laksanakan dalm PTK dan
setiap siklus dilaporkan secara lengkap, mencakup perencanaan, pelaksanaan dan
pengamatan.
BAB V
SIMPULAN dan SARAN
Merumuskan
secara ringkas jawaban atas masalah dan hipotesis yang di teliti, serta
tindakan yang dilakukan untuk memecahkan masalah sesuai dengan siklus yang
dikembangkan.
3. Bagian
penutup laporan PTK berisi tentang daftar rujukan dan lampiran-lampiran.
- Daftar
Pustaka yang dicantuman hanya buku teks, jurnal, majalah, atau artikel yang
benar-benar di jadikan rujukan, dan disusun secara alfabetis.
Semua
pustaka yang dirujuk guna mendukung penelitian yang dilaksanakan harus
dituliskan pada bagian ini. Daftar pustaka ditulis secara konsisten mengikuti
urutan abjad dan mengikuti aturan tertentu, misalnya American Psychology
Association (APA).
Ø Untuk buku
teks : Nama penulis (dibalik), judul buku (tulis miring), kota penerbit : Nama
Penerbit.
Ø Jika sumber
bacaan (buku atau lainnya) tidak ada nama penulis, maka nama penulis diganti
dengan “Anonim”.
Ø Untuk jurnal
/ majalah : nama Penulis, Tahun, Judul Tulisan, Nama jurnal / majalah (huruf
miring), No., Volume.
Ø Hasil Penilitian
/ Laporan Penelitian : Nama Peneliti, Tahun, Judul penelitian, jenis penelitian,
Sponsor/Sumber. Dana, Kota.
- Lampiran
Melampirkan biodata penulis dan data penunjang hasil penelitian.
Melampirkan biodata penulis dan data penunjang hasil penelitian.
B.
MATERI YANG SULIT DIPAHAMI
Materi yang sulit dipahami menurut saya terletak pada materi menganalisis
data dalam langkah-langkah PTK.
Materi menganalisis data tersebut kurang dijelaskan bagaimana cara
menganalisis data kualitatif maupun kuantitatif secara lebih detail. Menganalisis
data merupakan upaya mengolah data menjadi sebuah informasi, sehingga sangat
bermanfaat untuk menjawab masalah yang berkaitan dengan penelitian. Adapun
tujuan dari analisis data ialah untuk mendeskripsikan
data sehingga bisa di pahami, dan untuk membuat kesimpulan atau menarik kesimpulan.
Analisis data terhadap data yang berhasil dikumpulkan dalam pelaksanaan
penelitian tindakan dapat dilakukan sepanjang proses penelitian, tetapi perlu
dihindari analisis data yang terlalu dini. Hal
ini dilakukan untuk menghindari penarikan kesimpulan yang dilakukan secara
tergesa-gesa.
Analisis data sangat penting dalam sebuah penelitian. Jika sebuah
penelitian tanpa analisis data maka penelitian tersebut tidak akan bisa menarik
kesimpulan dan dinyatakan gagal dalam melakukan penelitian. Pentingnya memahami
analisis data dalam materi PTK ini, sehingga penjelasan mengenai analisis data
diharapkan lebih detail lagi demi pemahaman tentang materi analisis data.
C.
MATERI ESENSIAL APA SAJA YANG TIDAK ADA DALAM
SUMBER BELAJAR
Materi esensial yang tidak ada dalam sumber belajar menurut saya adalah
1.
Model penelitian tindakan kelas. Model
Kemmis dan Mc Taggart. Model Kemmis
& Taggart merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan Kurt
Lewin, hanya saja komponen acting dan observing dijadikan satu kesatuan karena
keduanya merupakan tindakan yang tidak terpisahkan, terjadi dalam waktu yang
sama.
Dalam perencanaannya,
Kemmis menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana (planning),
tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting),
dan perencanaan kembali yang merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang
pemecahan permasalahan. Pola dasar model PTK menurut Kemmis & Taggart
ditunjukan pada gambar berikut.
D.
MATERI APA SAJA YANG TIDAK ESENSIAL NAMUN ADA
DALAM SUMBER BELAJAR.
Materi yang tidak esensial tapi ada dalam sumber belajar. Manurut saya
semua materi tentang PTK yang ada dalam sumber belajar ini sudah esensial. Di
mulai dari materi pengertian dan karateristik PTK, tujuan, prinsip dan syarat
PTK, langkah PTK, sampai dengan cara menyusun proposal dan laporan PTK. Dari
keseluruhan materi tersebut merupakan pokok penting yang harus dipelajari guna
meningkatkan ilmu pengetahuan tentang PTK. PTK sangatlah penting bagi guru
untuk memecahkan sebuah permasalahan yang ada dikelas. Karena disetiap kelas
pasti memiliki sebuah kendala dalam ketuntasan belajar. Seorang guru tidak
hanya harus menguasai materi PTK tetapi juga harus ada kemauan untuk melakukan
penelitian tindakan dalam kelas. Jadi dalam keseluruhan materi tentang PTK ini
adalah esensial.
E.
LATIHAN SOAL URAIAN
A. Soal
Subyektif
Kasus Pembelajaran
Bu Devi ialah guru kelompok A TK Cempaka Malang.
Dalam keseharian anak-anak kelompok A menunjukkan hal-hal berikut. Dari 20 anak
di kelompok A, hanya 5 anak yang mampu memilih kegiatannya sendiri. 10 anak di
antaranya belum mampu menyelesaikan tugas-tugasnya sampai selesai, dan hanya 7
anak yang mampu menyelesaikan tugasnya secara mandiri. Di samping itu 4 anak sering mengganggu temannya yang sedang
mengerjakan tugas. Setelah diselidiki, ternyata
kegiatan pembelajaran yang dilakukan Bu Devi bersifat rutin, yaitu
selain bercerita, anak-anak mengerjakan LKS yang sudah dibagikan pada awal tahun ajaran baru. Untuk
memperbaiki situasi tersebut, Bu Devi mendiskusikannya dengan Kepala TK.
Setelah mengkaji beberapa literatur
tentang karakteristik perkembangan anak dan strategi pembelajaran di TK,
akhirnya Bu Devi memilih metode proyek.
Pertanyaan:
1. Bantulah
Bu Devi untuk menemukan akar permasalahan yang dihadapinya di kelompok A
tersebut.
Jawab.
Berdasarkan kasus tersebut dapat
diidentifikasi bahwa akar permasalahan yang terjadi adalah bahwa kualitas
proses pembelajaran dan hasil belajar anak tersebut masih rendah. Rendahnya
kualitas pembelajaran tersebut tampak pada materi yang disampaikan masih monoton
dan juga cara penyampaian materi masih satu arah. Sedangkan pada alat peraga
yang digunakan kurang menarik perhatian. Bahkan yang terjadi di dalam kelas
adalah suasana pembelajaran yang membosankan dan kelas tidak tertib dikarenakan
belum maksimal dalam penguasaan kelas. Sementara dilihat dari hasil belajar
menunjukkan bahwa anak belum mampu dalam memilih kegiatannya sendiri, belum
mampu mengerjakan tugasnya sampai selesai, belum mandiri dalam menyelesaikan
tugas dan sering menganggu temannya yang sedang menyelesaikan tugas.
2. Identifikasi
faktor-faktor penyebab mengapa permasalahan itu terjadi!
Jawab.
-
Pembelajaran
yang dilakukan bersifat rutin dan monoton
-
Pembelajaran
cenderung pasif dengan menggunakan LKS
3. Jika
Bu Devi ingin melakukan penelitian tindakan kelas, bantulah Ia merumuskan judul
penelitian tindakan kelas tersebut!
Jawab.
Upaya
meningkatkan kemandirian anak dalam menyelesaikan tugas melalui metode proyek
pada kelompok A TK Cempaka Malang
4. Buatlah
peta konsep teori yang mendukung penelitian yang dilakukan oleh Bu Devi.
Pengertian
kemandirian
a.
Masrun
(1986)
b.
Bandura
c.
Chabib
toha (1993)
d. Kartini kartono (1985)
|
Upaya
meningkatkan kemandirian anak dalam menyelesaikan tugas melalui metode
proyek pada kelompok A TK Cempaka Malang
|
Metode proyek
|
Kemandirian anak
|
Pengertian
metode proyek
a.
Heizer
dan render (2006)
b.
Schwalbe
c.
John
dewey
d. Nurhayatii (2010)
|
Langkah-langkah
pembelajaran metode proyek
a. Ahmadi (1997)
|
Manfaat
metode proyek
a.
larson
b.
Johnson
& johnson (1989)
c.
Vygotsky
(1978)
d. Davidov (1995)
|
Faktor yang
mempengaruhi kemandirian
a.
Schaefer
(1996)
b.
Bigner
c. Masrun dkk (1986)
|
Upaya
menumbuhkan kemandirian
a.
Schaefer
(1996)
b. Rheingold dan eckermen
|
Manfaat
kemandirian
a. lamman
|
note : dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar