Senin, 25 Desember 2017

laporan pembekalan



LAPORAN PEMBEKALAN MATERI PESERTA PLPG TAHUN 2017
NAMA                                   
NUPTK                                   :
Nomor Peserta PLPG             :
Bidang Studi Sertifikasi         : Guru Kelas TK
Sekolah Asal                           : TK
II.  LAPORAN PEMBEKALAN MATERI PERIODE DUA
SUMBER BELAJAR MATERI PROFESIONAL
A.     Ringkasan materi
BIDANG PENGEMBANGAN DI PAUD
1.      NILAI AGAMA DAN MORAL
Pendidikan nilai agama dan moral untuk anak usia dini merupakan pondasi yang kokoh dan sangat penting keberadaanya. Apabila hal itu tertanam dengan baik dalam setiap individu, maka hal tersebut merupakan awal pendidikan yang baik untuk melajutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Kemampuan memahami kaidah-kaidah moral dan mampu menjadikannya sebagai pedoman bertutur kata, bersikap, dan berperilaku bukanlah merupakan kemampuan bawaan melainkan harus diperoleh dalam proses belajar.
· Konsep dasar moral yakni pengembangan pembiasaan perilaku yang baik, pengembangan nilai kebudayaan dan kebangsaan, pengembangan aturan hukum yang berlaku.
· Karakteristik perkembangan moral dan agama terdiri atas beberapa tingkat yakni : 1) Prakonvensional (berdasarkan orientasi pada kepatuhan dan hukum). 2) Konvensional (diorientasikan pada harapan/penghargaan sosial). 3) Pasca Konvensional (prinsip etika universal). Berikut karakteristik anak menurut usia :
Umur
Karakteristik
1 th
Membangun moralitas melalui pengindraan dan pengalaman
2 th
Meniru perilaku keagamaan secara sederhana dan mulai mengekspresikan rasa sayang dan cinta kasih
3 th
Meniru perilaku keagamaan yang dilihat dan di dengarnya
4th
Meniru dan  mengucapkan bacaan doa/lagulagu keagamaan dan gerakan beribadah secara sederhana
5 th
Mengucapkan bacaan doa/lagu-lagu keagamaan, meniru gerakan beribadah, mengikuti aturan serta mampu belajar berperilaku baik dan sopan bila diingatkan
6 th
melakukan perilaku keagamaan secara berurutan dan  mulai belajar membedakan perilaku baik dan buruk
·  Prinsip perkembangan moral dan agama sebagai berikut : kasih sayang, perlindungan dan perawatan, waktu yang diberikan kepada anak, lingkungan belajar yang kondusif, belajar bersikap adalah belajar nilai, belajar moral di usia dini. Adapun cara mengembangkan moral dan agama sebagai berikut : 1) pengenalan doa, lagu keagamaan, macam agama, dan ciptaan Tuhan. 2) penanaman sikap dan perilaku. 3) pengembangan sikap kerjasama, rasa percaya diri, rasa peduli, tanggung jawab dan mengendalikan emosi.
·  Metode pengembangan moral dan agama diantaranya : keteladanan, pengalaman, bermain peran, bercerita dan bersyair.
2.      BIDANG PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL
Perkembangan sosial merupakan proses pembentukan pribadi dalam masyarakat. Perkembangan sosial anak dapat dilihat dari tingkatan kemampuannya dalam berhubungan dengan oranglain dan menjadi anggota masyarakat yang produktif. perkembangan sosial adalah proses dimana anak mengembangkan keterampilan interpersonalnya, belajar menjalin persahabatan, meningkatkan pemahamannya tentang orang diluar dirinya, dan juga belajar penalaran moral dan perilaku.
Perkembangan emosi berkaitan dengan cara anak memahami, mengekspresikan dan belajar mengendalikan emosinya seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Emosi anak perlu dipahami para guru agar dapat mengarahkan emosi negative menjadi emosi positif sesuai dengan harapan sosial.
Keterampilan sosial adalah keterampilan atau strategi yang digunakan untuk memulai ataupun untuk mempertahankan suatu hubungan yang positif dalam interaksi sosial, yang diperoleh melalui proses belajar. Anak membutuhkan keterampilan agar dapat melakukan proses sosialisasi yaitu : 1) Proses imitasi adalah proses dimana anak belajar meniru perilaku yang dapat diterima secara sosial. Proses imitasi ini dilakukan ketika anak melihat secara langsung perilaku orang lain yang dijadikan contoh/model. Setelah melakukan proses imitasi, anak melakukan proses identifikasi. 2) Proses identifikasi adalah proses terjadinya pengaruh sosial pada anak , dimana anak ingin menjadi seperti orang yang dicontoh. Dalam proses identifikasi, anak berusaha berperilaku sesuai dengan orang yang ditirunya. 3) Proses internalisasi adalah proses penanaman serta penyerapan nilai-nilai. Dalam proses ini diperlukan pemahaman anak untuk membedakan nilai-nilai sosial yang baik dan buruk.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak meliputi : 1) lingkungan. 2) kematangan. 3) belajar (pembiasaan dan contoh). 4) inteligensi. 5) jenis kelamin. 6) status ekonomi. 7) kondisi fisik. 8) posisi anak dalam keluarga.
Perkembangan Sosial Emosional meliputi ; kompetensi sosial (menjalin hubungan dengan kelompok sosial), kemampuan sosial (perilaku yang digunakan dalam situasi sosial), kognisi sosial (pemahaman terhadap pemahaman, tujuan dan perilaku diri sendiri dan orang lain, perilaku prososial (kesediaan untuk berbagi, membantu, bekerjasama, merasa nyaman dan aman, dan mendukung orang lain) serta penguasaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan moralitas (perkembangan dalam menentukan standar baik dan buruk.
Ada sejumlah prinsip dapat dijadikan pegangan atau penuntun dalam membantu anak-anak dalam pengembangan kecerdasan emosi dan peningkatan keterampilan sosialnya, yaitu sebagai berikut:
a) Prinsip-prinsip keseharian
· Memberi teladan
· Mengingatkan dan menunjukkan keterampilan yang baru dipelajari
· Paraphrading adalah mengingatkan kembali dengan kalimat sendiri
b)Teknik-teknik bertanya
· Mengajukan pertanyaan terbuka
-Pertanyaan kausal, “mengapa kamu memukulnya?”
-Pertanyaan pilihan berganda, “kamu memukulnya karena dia mengganggu, karena dia mengambil mainan atau karena kamu sedang marah disebabkan sesuatu yang lain?”
-Pertanyaan benar-salah, “apa kamu memukulnya, ya atau tidak?”
-Pertanyaan terbuka, “apa yang terjadi antara kalian berdua?”
· Dua pertanyaan berurutan dimana aturannya sederhana
· Teknik colombo, aspek penting colombo adalah sikap persahabatan
c) Kiat-kiat jangka panjang
· Kesabaran dan kegigihan
· Keluwesan dan kreativitas
· Penyesuaian dan
· Perkembangan
3.      BIDANG PENGEMBANGAN KOGNITIF
Secara umum kognitif diartikan sebagai potensi intelektual yang terdiri dari tahapan: pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehention), penerapan (aplication), analisa (analysis), sintesa (sinthesis), evaluasi (evaluation). Kognitif berarti persoalan yang menyangkut kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional (akal).
Perkembangan kognitif terdiri atas dua bidang yakni pengenalan matematika dan sains. Beberapa langkah berikut bisa dilakukan untuk meningkatkan perkembangan anak usia dini.
a.   Meningkatkan kemampuan berpikir logis
Berfikir logis sangat dibutuhkan anak-anak, karena kemampuan ini dapat mendidik kedisiplinan yang sangat kuat. Logika berperan besar dalam menjadikan anak-anak semakin dewasa dengan keputusan matangnya.
b.   Menemukan hubungan sebab akibat
Dalam pengertian yang lebih luas, menemukan hukum sebab akibat dapat ditempuh dengan membuat hubungan antara dua variabel atau lebih. Dari dua hubungan tersebut, dapat diketahui, bahwa akibat dari suatu peristiwa ada sebabnya. Misalnya, penyebab kematian adalah sakit, penyebab rumah terbakar adalah hubungan arus pendek, penyebab mesin mogok adalah kerusakan dan lain sebagainya.
c.   Meningkatkan pengertian pada bilangan
Pernahkan anda menemukan orang yang sangat cepat dalam menghitung. Bukan menghitung dengan kalkulator atau komputer, melainkan berhitung secara awangan atau mencongak. jika pernah, maka ketahuilah bahwa orang tersebut mempunyai kepekaan terhadap bilangan sangat tinggi. Dengan bekal kepekaan terhadap angka dan bilangan inilah anak menjadi lebih mengerti dan cepat dalam memahami hubungan sebab-akibat.
Pengenalan matematika. Matematika itu bukanlah hanya sekedar berhitung, matematika merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari dan bukanlah sesuatu yang abstrak. Adapun konsep dasar yang dapat diajarkan untuk anak usia dini sebagai berikut : 1) mencocok 2) perbandingan/seriasi 3) klasifikasi 4) penjumlahan dan pengurangan.
Pengenalan sains. Pengembangan sains permulaan anak usia dini adalah kemampuan yang berhubungan dengan berbagai percobaan atau demonstrasi sebagai suatu pendekatan secara Sainstific atau Logis. Pengembangan sains di TK secara umum bertujuan agar anak mampu secara aktif mencari informasi mengenai apa yang ada di sekelilingnya. Sedangkan secara khusus permainan sains di TK bertujuan agar anak memiliki kemampuan mengamati berbagai perubahan yang terjadi, melakukan percobaan sederhana, melakukan kegiatan mengklasifikasi, membandingkan, memperkirakan dan mengkomunikasikannya serta membangun kreatifitas dan inovasi pada diri anak. Proses penemuan ilmiah dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Kegiatan sains dapat dilakukan oleh anak dan guru di Laboratorium atau Pusat Sains, tetapi juga dapat dilakukan di luar kelas dengan memanfaatkan lingkungan sekitar.
4.      BIDANG PENGEMBANGAN BAHASA
Bahasa merupakan alat komunikasi yang bersifat universal, yang artinya hampir tidak ada seorang pun yang tidak berkomunikasi melalui bahasa. Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain baik melalui lisan,tulisan,isyarat atau mimik muka.
Kemampuan berbahasa bagi anak usia dini bertujuan agar anak mampu berkomunikasi secara lisan dengan lingkungannya. Ada beberapa keterampilan dalam berbahasa yakni : mendengar, berbicara, pra menulis, menulis, pramembaca, membaca.
Adapun prinsip pengembangan bahasa sebagai berikut :
· Pembelajaran harus berorientasi pada kemampuan yang hendak dicapai sesuai potensi anak. Misalnya anak dapat menyebutkan makanan khas kota Bandung,
· Tumbuhkan kebebasan dalam mengungkapkan pikiran dan perasaan dikaitkan dengan spontanitas. Misalnya anak dapat mengungkapkan pengalamannya yang berkaitan dengan naik kendaraan.
· Diberikan alternatif pikiran dalam mengungkapkan isi hatinya. Apabila anak sulit untuk mengungkapkan pikirannnya dengan kata-kata bisa dilakukan melalui tulisan atau gambar.
· Komunikasi guru dan anak akrab dan menyenangkan
· Guru menguasai pengembangan bahasa
· Guru bersikap normatif, model, contoh pengguna bahasa Indonesia yang baik dan benar
· Bahan pembelajaran membantu pengembangan kemampuan dasar anak
· Tidak menggunakan huruf satu-satu secara formal.
Adapun faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan bahasa anak yaitu :
· Berbedanya cara bagaimana si anak mempelajari bahasa tersebut,
· Berbedanya jenis bahasa yang dipelajari si anak,
· Berbedanya karakteristik kepribadian anak, dan
· Berbedanya lingkungan tempat proses pembelajaran bahasa itu terjadi.
5.      BIDANG PENGEMBANGAN FISIK-MOTORIK
Perkembangan fisik-motorik merupakan semua gerakan yang mungkin dilakukan oleh seluruh tubuh melalui kegiatan pusat saraf dan otot yang terkoordinasi. Adapun pembahasannya sebagai berikut :
· Perkembangan fisik pada anak usia dini memiliki ciri-ciri antara lain tinggi badan, berat badan, perbandingan tubuh, postur tubuh, tulang dan otot, lemak dan gigi. Perkembangan fisik ditunjukkan untuk mengembangkan 6 aspek yang meliputi: koordinasi, kekuatan, ketahanan, kecepatan, kecekatan dan keseimbangan.
· Aktivitas motorik untuk anak usia dini dikatagorikan sebagai berikut: 1) motorik halus (otot kecil). Kata halus menyatakan suatu kualitas kepekaan atau suatu yang  rumit. Bagian-bagian tubuh tertentu bergerak dalam daerah yang terbatas untuk menghasilkan tanggapan / reaksi / respons yang tepat. Koordinasi yang terlibat dalam keterampilan gerak halus biasanya berwawasan ketepatan dan sering berhubungan dengan koordinasi tangan – mata. Meronce, mewarna, melipat, menulis  termasuk keterampilan motorik halus. 2) motorik kasar (otot besar). mengacu kepada suatu kualitas yang berlawanan dengan halus. Suatu keterampilan gerak kasar melibatkan konstruksi dan pemakaian otot-otot tubuh yang besar, Seluruh tubuh biasanya ikut dalam gerakan, seperti melompat, berlari, menendang dan sebagainya.
· Kesehatan dan gizi. Kesehatan dan gizi dapat diartikan sebagai suatu hal yang mendatangkan sehat atau kebaikan dengan diberikan zat makanan yang dibutuhkan tubuh. Potensi anak dapat dikembangkan jika anak sehat secara fisik maupun mentalnya.
6.      BIDANG PENGEMBANGAN SENI
Seni adalah hasil keindakan kreasi manusia. Pembelajaran seni adalah sejumlah kegiatan yang dapat dilakukan oleh anak dengan lebih banyak melibatkan kemampuan motorik, khususnya motorik halus. Melalui seni, anak memiliki kesempatan untuk mengembangkan fantasi serta kreatifitas dengan berbagai cara dan juga mereka akan belajar bagaimana cara mengekspresikan diri, minat, kemampuan serta keterampilan mereka.
Bentuk pengembangan seni anak usia dini antara lain :
·      Seni grafik. Adalah seni yang dihasilkan melalui proses cetak mencetak. Umumnya dipakai untuk media ekspresi terhadap hal-hal yang menarik perhatian.
·      Seni tari. Menari adalah aktifitas menggerakkan tubuh untuk mengekspresikan gagasan, merespon musik, dan mencurahkan perasaan. Tujuannya untuk mendemonstrasikan suatu keterampilan dan melatih keseimbangan saat bergerak.
·      Seni musik. adalah salah satu komponen pembelajaran seni untuk anak usia dini. Bermain musik serta mendengarkan musik merupakan salah satu kegiatan yang digemari anak-anak.
B.   MATERI YANG SULIT DIPAHAMI
Menurut saya materi yang sulit dipahami sebagai berikut :
1.    kesehatan dan gizi. Kesehatan merupakan keadaan badan dan pikiran yang tidak sakit. Keempat aspek meliputi fisik, mental, sosial dan ekonomi menunjukkan bahwa kesehatan bersifat holistik dan komprehensif. Terlalu banyak pembahasan sehingga membuat saya kesulitan dalam memahaminya. Apalagi dengan faktor lingkungan, perilaku dan genetika. Sehat itu melekat pada tubuh yang kuat dan tahan terhadap segala penyakit. Dalam istilah sekarang, didalam tubuh yang kuat belum tentu terdapat jiwa yang sehat dan sebaliknya.
Penyakit yang sering terjadi pada anak usia dini diantaranya diare, cacingan, demam berdarah, tuberkulosis, flu burung, difteri, pertusis, tetanus, campak, poliomielitis,  dan hepatitis B. Dari keseluruhan penyakit itu akan terjadi jika kekebalan tubuh menurun dan jika terkena bakteri tertentu penyebab timbulnya penyakit.
Maka dari itu pencegahannya dengan imunisasi tepat sasaran. Dan dalam kesemuanya itu dikembalikan pada tiap individu. Karena kesadaran masing-masing individu penting dalam setiap perkembangan anak usia dini agar menjadi anak yang sehat jasmani maupun ruhaninya.
2.    Seni musik. pada dasarnya anak usia dini sangat menyukai musik. sekedar mendengarkan atau memainkan. Kesenangan semakin terlihat apabila anak terlibat didalamnya. Namun tidak semua anak senang terlibat dengan musik sehingga guru harus berusaha membuat senang anak tersebut. Pada umumnya anak yang baru masuk taman kanak-kanak yang masih merasa malu dengan terlibat dalam acara musik meskipun di sekolah sedang diadakan senam irama. Sering sekali para guru tidak mengerti akan istilah musik seperti melodi dan harmoni, ritme, timbre, dinamika dan sebagainya sehingga merasa kesulitan untuk mempelajarinya. Jadi musik itu hanya bisa di dengarkan, dimainkan dalam suatu permainan dan dinyanyikan lagu kesukaan karena keterbatasan dalam mengenal musik secara lebih.
C.  MATERI ESENSIAL APA SAJA YANG TIDAK ADA DALAM SUMBER BELAJAR
Menurut saya ada dua materi esensial yang tidak ada dalam sumber belajar.
1.    Seni rupa merupakan cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa di tangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Seni rupa atau seni yang tampak adalah salah satu bentuk kesenian visual atau tampak ada yang tidak hanya bisa diserat oleh indra penglihatan, tapi juga bisa oleh indra peraba. Maksudnya ialah teksturnya dapat dirasakan, misalnya kasar, halus, lunak, keras, lembut dsb. Namun tidak menutup kemungkinan tesktur ini adalah tekstur maya (ada namun tidak nyata) atau tekstur ini seolah-olah ada dikarenaka mata kita dikelabui oleh sesuatu yang tampak, misalnya sebuah foto kayu : seolah-olah kita melihat adanya tekstur namun kenyataannya tidak ada jika kita merabanya.
2.    Seni drama. Pengertian seni drama atau seni peran adalah mengekspresikan cerita melalui aksi dan dialog. Aksi bisa berupa gerakan badan anak yang bisa mengkomunikasikan pesan. Tujuan bermain drama adalah untuk memahami dan memanage perasaan diri, memahami dan merespon perasaan orang lain, menempatkan diri dalam peran dan situasi tertentu serta mengekspresikan kata-kata.
D.       MATERI APA SAJA YANG TIDAK ESENSIAL NAMUN ADA DALAM SUMBER BELAJAR.
Menurut saya semua materi dalam sumber belajar sudah esensial. Karena semua materi yang di sajikan berkaitan erat dengan pendidikan anak usia dini. Mencakup 6 bidang pengembangan (nilai agama dan moral, sosial emosional, bahasa, kognitif, fisik motorik dan seni). Semua materi sangatlah penting untuk dipahami. Oleh karenanya sumber belajar ini berperan penting dalam mencerdaskan anak usia dini. Sumber belajar juga memiliki fungsi yang penting dalam pembekalan ini. Dalam penyampaian materi dalam sumber belajar mudah di pahami karena sangat detail dalam penyusunannya.
E.       LATIHAN SOAL URAIAN
1.      Sebelum dan sesudah pelajaran, Bu Atik selalu mengajak anak-anak untuk memeriksa kebersihan kelasnya bersama anak-anak. Di dinding juga ditulisi slogan yang berbunyi ”kebersihan bagian dari iman”. Tetapi hal itu ternyata mendapat penolakan dari orang tua dengan alasan anaknya masih terlalu dini untuk diajak membersihkan kelas. Bagaimanakah upaya Anda agar anak tidak mengalami kebimbangan dalam menentukan sikap tersebut?
Jawab : langkah pertama yang harus diambil guru ialah mengidentifikasi orang tua dan anak didik, kemudian memberikan penjelasan dan pengertian kepada keduanya. Kedua Melatih anak untuk mengerjakan hal sederhana dan tidak selalu menuruti kemauan anak dan orang tua. Ketiga membiasakan anak melakukan hal yang sederhana dan bermanfaat untuk masa depannya kelak.
2.      Setelah mengamati beberapa gambar anak-anak kelompok A TK Irama, Bu Rini menemukan gambar rumah lengkap dengan halaman depan dan halaman belakangnya. Hanya saja anak-anak menggambar halaman belakang rumah, sepeda, burung dan awan di atas atap.  Bu Rini kemudian berkomentar bahwa anak-anak harus menggambar secara realistis.
a.    Bagaimana pendapat Anda tentang gambar tersebut?
Jawab : gambar yang ditemukan bu rini merupakan gambar yang paling baik. Dikarenakan pada anak usia 4-5 tahun (kelompok A) seni menggambar masuk pada tahap pra bagan yakni sebelum bentuk dasar suatu obyek.
b.    Apakah cara menyikapi gambar tersebut sesuai dengan tahap perkembangan anak?
Jawab : tidak. Dikarenakan usianya belum cukup untuk menggambar secara realistis. Anak usia 4-5 tahun kemampuan menggambarnya pada tahap pra bagan. Jadi menurut saya cara bu rini menyikapi gambar tidak sesuai dengan tahap perkembangan anak.
3.      Buatlah sebuah permainan yang dapat membantu anak untuk mengembangkan kemampuan berbahasa reseptif dan ekspresif secara terpadu!
Jawab : bermain peran. Guru dan murid. Alat yang digunakan : peralatan belajar. Cara bermain : ajak beberapa anak untuk memainkan peran menjadi guru dan yang lain menjadi murid. Guru tugasnya mengajar, sedangkan murid tugasnya belajar. Biarkan anak yang bertugas sebagai guru dan murid tadi berkomunikasi layaknya guru dan murid sungguhan.
4.      Buatlah minimal 2 contoh kegiatan yang dapat memfasilitasi anak untuk mengembangkan sikap simpati dan empati pada anak TK!
Jawab : 1) menjenguk orang sakit. Dalam kegiatan ini akan mengembangkan rasa kepedulian terhadap sesama sehingga anak mampu mengolah perasaan dan ketegasan secara berimbang. 2) membantu orang yang tertimpa musibah. Diharapkan timbulnya kemampuan merasakan apa yang dirasakan orang lain. Sikap ini akan membuat anak memahami sebuah perasaan dengan tulus dan tepat untuk mengaplikasikan perasaan tersebut
5.      Analisis sebuah permainan tradisional di daerah anda yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak. Identifikasi jenis aktivitas yang relevan untuk pengembangan kemampuan nilai agama dan moral, sosial-emosional, bahasa, kognitif, fisik motorik dan seni.
Jawab : jek-jekan kelompok B.
Cara bermaian : terdiri dari dua tim. Masing-masing tim mencari tempat untuk dijadikan markas misal tiang atau batang pohon. Untuk memenangkan permainan ini biasanya dengan dua cara. Pertama, adu cepat mengambil alih markas pihak lawan. Caranya dengan menyentuh markas lawan sembari menyerukan “jeeek!”. Atau kedua, menahan seluruh anggota tim lawan dengan jalan menyentuh anggota tubuh mereka. Biasanya anak yang paling dekat waktunya kala menyentuh markasnya sendiri berhak menjadi penawan. Ia bisa mengejar tim lawan, menyentuh, lalu menggiring si tahanan dan menempatkan mereka disekitar markasnya. Tahanan bisa bebas apabila salah seorang rekannya bisa menyentuh anggota tubuh si tertahan, misal tangannya. Oleh karena itu biasanya si tertahan akan berdiri sambil menjulurkan tangan agar mudah tersentuh oleh rekan yang hendak menyelamatkan dirinya.
Analisis : Dilihat dari aspek fisik, jek-jekan dapat mengembangkan kecerdasan kinestetik anak karena dalam permainan ini terdapat gerakan motorik (berlari). Anak juga dilatih bersikap cekatan, berkonsentrasi, dan melihat peluang degan cepat untuk mengambil keputusan terbaik agar bisa menahan lawan atau mengelabuhi lawan. Selain itu, jek-jekan juga mengembangkan kecerdasan spasial anak karena permainan ini mendorong anak untuk mengenal konsep ruang yaitu saat menjaga markas. Permainan jek-jekan juga bisa mengembangkan kecerdasan emosi dan kecerdasan sosial karena permainan ini dilakukan secara berkelompok. Dengan berkelompok, anak akan mengasah emosinya sehingga timbul toleransi dan empati terhadap orang lain, merasa nyaman dan terbiasa berada dalam kelompok serta mengajarkan kebersamaan. Melalui  kecerdasan moral anak di tuntut untuk bermain secara jujur, penolong dan sportif sehingga terjalin kekompakan dalam tim. Dalam bidang pengembangan kognitif adalah anak harus bisa menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan masalah. Menyusun cara agar dapat memenangkan permainan. Agar dapat memenangkan permainan diperlukan taktik jitu dan didukung oleh kecepatan lari yang diandalkan. Dalam bidang pengembangan bahasa anak diminta untuk memahami aturan yang berlaku dalam suatu permainan. Karena permainan ini melibatkan beberapa anak, maka anak harus betul-betul memahami aturan dalam permainan. Bidang pengembangan seni adalah anak bermain drama sederhana. Ada yang berperan sebagai penyerang, pengganggu, penjaga bahkan mata-mata.
Kelemahan dari permainan ini adalah adanya resiko untuk terjatuh dan mengalami cidera.


note: dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar