LAPORAN PEMBEKALAN MATERI PESERTA PLPG TAHUN 2017
NAMA :
NUPTK :
Nomor Peserta PLPG :
Bidang Studi Sertifikasi :
Guru Kelas TK
Sekolah Asal :
TK
II.
LAPORAN
PEMBEKALAN MATERI PERIODE DUA
SUMBER BELAJAR MATERI PROFESIONAL
A.
Ringkasan materi
BIDANG
PENGEMBANGAN DI PAUD
1.
NILAI AGAMA DAN MORAL
Pendidikan nilai agama dan moral
untuk anak usia dini merupakan pondasi yang kokoh dan sangat penting
keberadaanya. Apabila hal itu tertanam dengan baik dalam setiap individu, maka
hal tersebut merupakan awal pendidikan yang baik untuk melajutkan ke jenjang
pendidikan selanjutnya. Kemampuan memahami kaidah-kaidah moral dan mampu
menjadikannya sebagai pedoman bertutur kata, bersikap, dan berperilaku bukanlah
merupakan kemampuan bawaan melainkan harus diperoleh dalam proses belajar.
· Konsep dasar moral yakni pengembangan pembiasaan perilaku yang baik,
pengembangan nilai kebudayaan dan kebangsaan, pengembangan aturan hukum yang
berlaku.
· Karakteristik perkembangan moral dan agama terdiri atas beberapa
tingkat yakni : 1) Prakonvensional (berdasarkan orientasi pada kepatuhan dan
hukum). 2) Konvensional (diorientasikan pada harapan/penghargaan sosial). 3)
Pasca Konvensional (prinsip etika universal). Berikut karakteristik anak
menurut usia :
Umur
|
Karakteristik
|
1 th
|
Membangun moralitas melalui pengindraan dan pengalaman
|
2 th
|
Meniru perilaku keagamaan secara sederhana dan mulai
mengekspresikan rasa sayang dan cinta kasih
|
3 th
|
Meniru perilaku keagamaan yang dilihat dan di dengarnya
|
4th
|
Meniru dan mengucapkan
bacaan doa/lagulagu keagamaan dan gerakan beribadah secara sederhana
|
5 th
|
Mengucapkan bacaan doa/lagu-lagu keagamaan, meniru gerakan
beribadah, mengikuti aturan serta mampu belajar berperilaku baik dan sopan
bila diingatkan
|
6 th
|
melakukan perilaku keagamaan secara berurutan dan mulai belajar membedakan perilaku baik dan
buruk
|
· Prinsip perkembangan moral dan agama sebagai berikut : kasih sayang, perlindungan dan perawatan, waktu yang diberikan kepada anak,
lingkungan belajar yang kondusif, belajar bersikap adalah belajar nilai,
belajar moral di usia dini. Adapun cara mengembangkan moral dan agama sebagai
berikut : 1) pengenalan doa, lagu keagamaan, macam agama, dan ciptaan Tuhan. 2)
penanaman sikap dan perilaku. 3) pengembangan sikap kerjasama, rasa percaya
diri, rasa peduli, tanggung jawab dan mengendalikan emosi.
· Metode pengembangan moral dan agama
diantaranya : keteladanan, pengalaman, bermain peran, bercerita dan bersyair.
2. BIDANG PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL
Perkembangan sosial merupakan proses
pembentukan pribadi dalam masyarakat. Perkembangan sosial anak dapat dilihat
dari tingkatan kemampuannya dalam berhubungan dengan oranglain dan menjadi
anggota masyarakat yang produktif. perkembangan sosial adalah proses dimana
anak mengembangkan keterampilan interpersonalnya, belajar menjalin
persahabatan, meningkatkan pemahamannya tentang orang diluar dirinya, dan juga
belajar penalaran moral dan perilaku.
Perkembangan emosi berkaitan dengan
cara anak memahami, mengekspresikan dan belajar mengendalikan emosinya seiring
dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Emosi anak perlu dipahami para guru
agar dapat mengarahkan emosi negative menjadi emosi positif sesuai dengan
harapan sosial.
Keterampilan sosial adalah keterampilan atau strategi
yang digunakan untuk memulai ataupun untuk mempertahankan suatu hubungan yang
positif dalam interaksi sosial, yang diperoleh melalui proses belajar. Anak membutuhkan keterampilan agar dapat melakukan proses
sosialisasi yaitu : 1) Proses imitasi adalah proses dimana anak belajar meniru
perilaku yang dapat diterima secara sosial. Proses imitasi ini dilakukan ketika
anak melihat secara langsung perilaku orang lain yang dijadikan contoh/model.
Setelah melakukan proses imitasi, anak melakukan proses identifikasi. 2) Proses
identifikasi adalah proses terjadinya pengaruh sosial pada anak , dimana anak
ingin menjadi seperti orang yang dicontoh. Dalam proses identifikasi, anak
berusaha berperilaku sesuai dengan orang yang ditirunya. 3) Proses
internalisasi adalah proses penanaman serta penyerapan nilai-nilai. Dalam
proses ini diperlukan pemahaman anak untuk membedakan nilai-nilai sosial yang
baik dan buruk.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak
meliputi : 1) lingkungan. 2) kematangan. 3) belajar (pembiasaan dan contoh). 4)
inteligensi. 5) jenis kelamin. 6) status ekonomi. 7) kondisi fisik. 8) posisi
anak dalam keluarga.
Perkembangan Sosial Emosional
meliputi ; kompetensi sosial (menjalin hubungan dengan kelompok sosial),
kemampuan sosial (perilaku yang digunakan dalam situasi sosial), kognisi sosial
(pemahaman terhadap pemahaman, tujuan dan perilaku diri sendiri dan orang lain,
perilaku prososial (kesediaan untuk berbagi, membantu, bekerjasama, merasa nyaman
dan aman, dan mendukung orang lain) serta penguasaan terhadap nilai-nilai
kemanusiaan dan moralitas (perkembangan dalam menentukan standar baik dan
buruk.
Ada sejumlah prinsip dapat dijadikan pegangan atau
penuntun dalam membantu anak-anak dalam pengembangan kecerdasan emosi dan
peningkatan keterampilan sosialnya, yaitu sebagai berikut:
a) Prinsip-prinsip keseharian
· Memberi teladan
· Mengingatkan dan menunjukkan keterampilan yang baru dipelajari
· Paraphrading adalah mengingatkan kembali dengan kalimat sendiri
b)Teknik-teknik bertanya
· Mengajukan pertanyaan terbuka
-Pertanyaan kausal,
“mengapa kamu memukulnya?”
-Pertanyaan pilihan
berganda, “kamu memukulnya karena dia mengganggu, karena dia mengambil mainan
atau karena kamu sedang marah disebabkan sesuatu yang lain?”
-Pertanyaan
benar-salah, “apa kamu memukulnya, ya atau tidak?”
-Pertanyaan terbuka,
“apa yang terjadi antara kalian berdua?”
· Dua pertanyaan berurutan dimana aturannya sederhana
· Teknik colombo, aspek penting colombo adalah sikap persahabatan
c) Kiat-kiat jangka panjang
· Kesabaran dan kegigihan
· Keluwesan dan kreativitas
· Penyesuaian dan
· Perkembangan
3.
BIDANG PENGEMBANGAN KOGNITIF
Secara
umum kognitif diartikan sebagai potensi intelektual yang terdiri dari tahapan: pengetahuan
(knowledge), pemahaman (comprehention), penerapan (aplication), analisa
(analysis), sintesa (sinthesis), evaluasi (evaluation). Kognitif berarti
persoalan yang menyangkut kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional
(akal).
Perkembangan kognitif terdiri atas
dua bidang yakni pengenalan matematika dan sains. Beberapa langkah berikut bisa
dilakukan untuk meningkatkan perkembangan anak usia dini.
a.
Meningkatkan
kemampuan berpikir logis
Berfikir
logis sangat dibutuhkan anak-anak, karena kemampuan ini dapat mendidik
kedisiplinan yang sangat kuat. Logika berperan besar dalam menjadikan anak-anak
semakin dewasa dengan keputusan matangnya.
b.
Menemukan
hubungan sebab akibat
Dalam
pengertian yang lebih luas, menemukan hukum sebab akibat dapat ditempuh dengan
membuat hubungan antara dua variabel atau lebih. Dari dua hubungan tersebut,
dapat diketahui, bahwa akibat dari suatu peristiwa ada sebabnya. Misalnya,
penyebab kematian adalah sakit, penyebab rumah terbakar adalah hubungan arus
pendek, penyebab mesin mogok adalah kerusakan dan lain sebagainya.
c.
Meningkatkan
pengertian pada bilangan
Pernahkan
anda menemukan orang yang sangat cepat dalam menghitung. Bukan menghitung
dengan kalkulator atau komputer, melainkan berhitung secara awangan atau mencongak. jika pernah, maka ketahuilah bahwa
orang tersebut mempunyai kepekaan terhadap bilangan sangat tinggi. Dengan bekal
kepekaan terhadap angka dan bilangan inilah anak menjadi lebih mengerti dan
cepat dalam memahami hubungan sebab-akibat.
Pengenalan matematika. Matematika itu bukanlah hanya sekedar berhitung, matematika
merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari dan bukanlah sesuatu yang abstrak.
Adapun konsep dasar yang dapat diajarkan untuk anak usia dini sebagai berikut :
1) mencocok 2) perbandingan/seriasi 3) klasifikasi 4) penjumlahan dan
pengurangan.
Pengenalan
sains. Pengembangan sains
permulaan anak usia dini adalah kemampuan yang berhubungan dengan berbagai
percobaan atau demonstrasi sebagai suatu
pendekatan secara Sainstific atau Logis. Pengembangan sains di
TK secara umum bertujuan agar anak mampu secara aktif mencari informasi
mengenai apa yang ada di sekelilingnya. Sedangkan secara khusus permainan sains
di TK bertujuan agar anak memiliki kemampuan mengamati berbagai perubahan yang
terjadi, melakukan percobaan sederhana, melakukan kegiatan mengklasifikasi,
membandingkan, memperkirakan dan mengkomunikasikannya serta membangun
kreatifitas dan inovasi pada diri anak. Proses penemuan ilmiah dapat terjadi
dimana saja dan kapan saja. Kegiatan sains dapat dilakukan oleh anak dan guru
di Laboratorium atau Pusat Sains, tetapi juga dapat dilakukan di luar kelas
dengan memanfaatkan lingkungan sekitar.
4.
BIDANG PENGEMBANGAN BAHASA
Bahasa merupakan alat komunikasi
yang bersifat universal, yang artinya hampir tidak ada seorang pun yang tidak
berkomunikasi melalui bahasa. Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi
dengan orang lain baik melalui lisan,tulisan,isyarat atau mimik muka.
Kemampuan berbahasa bagi anak usia
dini bertujuan agar anak mampu berkomunikasi secara lisan dengan lingkungannya.
Ada beberapa keterampilan dalam berbahasa yakni : mendengar, berbicara, pra
menulis, menulis, pramembaca, membaca.
Adapun prinsip pengembangan bahasa sebagai berikut :
· Pembelajaran harus berorientasi pada kemampuan yang hendak dicapai
sesuai potensi anak. Misalnya anak dapat menyebutkan makanan khas kota Bandung,
· Tumbuhkan kebebasan dalam mengungkapkan pikiran dan perasaan
dikaitkan dengan spontanitas. Misalnya anak dapat mengungkapkan pengalamannya
yang berkaitan dengan naik kendaraan.
· Diberikan alternatif pikiran dalam mengungkapkan isi hatinya.
Apabila anak sulit untuk mengungkapkan pikirannnya dengan kata-kata bisa
dilakukan melalui tulisan atau gambar.
· Komunikasi guru dan anak akrab dan menyenangkan
· Guru menguasai pengembangan bahasa
· Guru bersikap normatif, model, contoh pengguna bahasa Indonesia
yang baik dan benar
· Bahan pembelajaran membantu pengembangan kemampuan dasar anak
· Tidak menggunakan huruf satu-satu secara formal.
Adapun
faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan bahasa anak yaitu :
· Berbedanya cara bagaimana si anak mempelajari bahasa tersebut,
· Berbedanya jenis bahasa yang dipelajari si anak,
· Berbedanya karakteristik kepribadian anak, dan
· Berbedanya lingkungan tempat proses pembelajaran bahasa itu terjadi.
5.
BIDANG PENGEMBANGAN FISIK-MOTORIK
Perkembangan
fisik-motorik merupakan semua gerakan yang mungkin dilakukan oleh seluruh tubuh
melalui kegiatan pusat saraf dan otot yang terkoordinasi. Adapun pembahasannya
sebagai berikut :
· Perkembangan fisik pada anak usia dini memiliki ciri-ciri antara
lain tinggi badan, berat badan, perbandingan tubuh, postur tubuh, tulang dan
otot, lemak dan gigi. Perkembangan fisik ditunjukkan untuk mengembangkan 6
aspek yang meliputi: koordinasi, kekuatan, ketahanan, kecepatan, kecekatan dan
keseimbangan.
· Aktivitas motorik untuk anak usia dini dikatagorikan sebagai
berikut: 1) motorik halus (otot kecil). Kata halus menyatakan suatu kualitas
kepekaan atau suatu yang rumit. Bagian-bagian tubuh tertentu bergerak
dalam daerah yang terbatas untuk menghasilkan tanggapan / reaksi / respons yang
tepat. Koordinasi yang terlibat dalam keterampilan gerak halus biasanya berwawasan
ketepatan dan sering berhubungan dengan koordinasi tangan – mata. Meronce,
mewarna, melipat, menulis termasuk keterampilan motorik halus. 2) motorik
kasar (otot besar). mengacu kepada suatu kualitas yang berlawanan dengan halus.
Suatu keterampilan gerak kasar melibatkan konstruksi dan pemakaian otot-otot
tubuh yang besar, Seluruh tubuh biasanya ikut dalam gerakan, seperti melompat,
berlari, menendang dan sebagainya.
· Kesehatan dan gizi. Kesehatan dan gizi dapat diartikan sebagai
suatu hal yang mendatangkan sehat atau kebaikan dengan diberikan zat makanan
yang dibutuhkan tubuh. Potensi anak dapat dikembangkan jika anak sehat secara
fisik maupun mentalnya.
6.
BIDANG PENGEMBANGAN SENI
Seni
adalah hasil keindakan kreasi manusia. Pembelajaran seni adalah sejumlah
kegiatan yang dapat dilakukan oleh anak dengan lebih banyak melibatkan
kemampuan motorik, khususnya motorik halus. Melalui seni, anak memiliki
kesempatan untuk mengembangkan fantasi serta kreatifitas dengan berbagai cara
dan juga mereka akan belajar bagaimana cara mengekspresikan diri, minat,
kemampuan serta keterampilan mereka.
Bentuk
pengembangan seni anak usia dini antara lain :
· Seni grafik. Adalah seni yang dihasilkan melalui proses cetak
mencetak. Umumnya dipakai untuk media ekspresi terhadap hal-hal yang menarik
perhatian.
· Seni tari. Menari adalah aktifitas menggerakkan tubuh untuk
mengekspresikan gagasan, merespon musik, dan mencurahkan perasaan. Tujuannya
untuk mendemonstrasikan suatu keterampilan dan melatih keseimbangan saat
bergerak.
· Seni musik. adalah salah satu komponen pembelajaran seni untuk anak
usia dini. Bermain musik serta mendengarkan musik merupakan salah satu kegiatan
yang digemari anak-anak.
B.
MATERI YANG SULIT DIPAHAMI
Menurut saya materi yang sulit dipahami sebagai berikut :
1. kesehatan dan gizi. Kesehatan merupakan keadaan badan dan pikiran
yang tidak sakit. Keempat aspek meliputi fisik, mental, sosial dan ekonomi
menunjukkan bahwa kesehatan bersifat holistik dan komprehensif. Terlalu banyak
pembahasan sehingga membuat saya kesulitan dalam memahaminya. Apalagi dengan
faktor lingkungan, perilaku dan genetika. Sehat itu melekat pada tubuh yang
kuat dan tahan terhadap segala penyakit. Dalam istilah sekarang, didalam tubuh
yang kuat belum tentu terdapat jiwa yang sehat dan sebaliknya.
Penyakit
yang sering terjadi pada anak usia dini diantaranya diare, cacingan, demam
berdarah, tuberkulosis, flu burung, difteri, pertusis, tetanus, campak,
poliomielitis, dan hepatitis B. Dari
keseluruhan penyakit itu akan terjadi jika kekebalan tubuh menurun dan jika
terkena bakteri tertentu penyebab timbulnya penyakit.
Maka
dari itu pencegahannya dengan imunisasi tepat sasaran. Dan dalam kesemuanya itu
dikembalikan pada tiap individu. Karena kesadaran masing-masing individu
penting dalam setiap perkembangan anak usia dini agar menjadi anak yang sehat
jasmani maupun ruhaninya.
2. Seni musik. pada dasarnya anak usia dini sangat menyukai musik.
sekedar mendengarkan atau memainkan. Kesenangan semakin terlihat apabila anak
terlibat didalamnya. Namun tidak semua anak senang terlibat dengan musik
sehingga guru harus berusaha membuat senang anak tersebut. Pada umumnya anak
yang baru masuk taman kanak-kanak yang masih merasa malu dengan terlibat dalam
acara musik meskipun di sekolah sedang diadakan senam irama. Sering sekali para
guru tidak mengerti akan istilah musik seperti melodi dan harmoni, ritme,
timbre, dinamika dan sebagainya sehingga merasa kesulitan untuk mempelajarinya.
Jadi musik itu hanya bisa di dengarkan, dimainkan dalam suatu permainan dan
dinyanyikan lagu kesukaan karena keterbatasan dalam mengenal musik secara
lebih.
C.
MATERI ESENSIAL APA SAJA YANG TIDAK ADA DALAM SUMBER BELAJAR
Menurut
saya ada dua materi esensial yang tidak ada dalam sumber belajar.
1.
Seni
rupa merupakan cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa di
tangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Seni rupa atau seni yang tampak
adalah salah satu bentuk kesenian visual atau tampak ada yang tidak hanya bisa
diserat oleh indra penglihatan, tapi juga bisa oleh indra peraba. Maksudnya
ialah teksturnya dapat dirasakan, misalnya kasar, halus, lunak, keras, lembut
dsb. Namun tidak menutup kemungkinan tesktur ini adalah tekstur maya (ada namun
tidak nyata) atau tekstur ini seolah-olah ada dikarenaka mata kita dikelabui
oleh sesuatu yang tampak, misalnya sebuah foto kayu : seolah-olah kita melihat
adanya tekstur namun kenyataannya tidak ada jika kita merabanya.
2.
Seni
drama. Pengertian seni drama atau seni peran adalah mengekspresikan cerita
melalui aksi dan dialog. Aksi bisa berupa gerakan badan anak yang bisa
mengkomunikasikan pesan. Tujuan bermain drama adalah untuk memahami dan
memanage perasaan diri, memahami dan merespon perasaan orang lain, menempatkan
diri dalam peran dan situasi tertentu serta mengekspresikan kata-kata.
D.
MATERI APA SAJA YANG TIDAK ESENSIAL NAMUN ADA DALAM SUMBER BELAJAR.
Menurut
saya semua materi dalam sumber belajar sudah esensial. Karena semua materi yang
di sajikan berkaitan erat dengan pendidikan anak usia dini. Mencakup 6 bidang
pengembangan (nilai agama dan moral, sosial emosional, bahasa, kognitif, fisik
motorik dan seni). Semua materi sangatlah penting untuk dipahami. Oleh
karenanya sumber belajar ini berperan penting dalam mencerdaskan anak usia
dini. Sumber belajar juga memiliki fungsi yang penting dalam pembekalan ini.
Dalam penyampaian materi dalam sumber belajar mudah di pahami karena sangat
detail dalam penyusunannya.
E.
LATIHAN SOAL URAIAN
1.
Sebelum dan sesudah pelajaran, Bu Atik selalu
mengajak anak-anak untuk memeriksa kebersihan kelasnya bersama anak-anak. Di
dinding juga ditulisi slogan yang berbunyi ”kebersihan bagian dari iman”.
Tetapi hal itu ternyata mendapat penolakan dari orang tua dengan alasan anaknya
masih terlalu dini untuk diajak membersihkan kelas. Bagaimanakah upaya Anda
agar anak tidak mengalami kebimbangan dalam menentukan sikap tersebut?
Jawab : langkah pertama yang harus diambil guru ialah mengidentifikasi
orang tua dan anak didik, kemudian memberikan penjelasan dan pengertian kepada
keduanya. Kedua Melatih anak untuk mengerjakan hal sederhana dan tidak selalu
menuruti kemauan anak dan orang tua. Ketiga membiasakan anak melakukan hal yang
sederhana dan bermanfaat untuk masa depannya kelak.
2.
Setelah mengamati beberapa gambar anak-anak
kelompok A TK Irama, Bu Rini menemukan gambar rumah lengkap dengan halaman
depan dan halaman belakangnya. Hanya saja anak-anak menggambar halaman belakang
rumah, sepeda, burung dan awan di atas atap.
Bu Rini kemudian berkomentar bahwa anak-anak harus menggambar secara
realistis.
a. Bagaimana pendapat Anda tentang gambar tersebut?
Jawab : gambar yang ditemukan bu rini merupakan gambar yang paling baik.
Dikarenakan pada anak usia 4-5 tahun (kelompok A) seni menggambar masuk pada
tahap pra bagan yakni sebelum bentuk dasar suatu obyek.
b. Apakah cara menyikapi gambar tersebut sesuai dengan tahap perkembangan
anak?
Jawab : tidak. Dikarenakan usianya belum cukup untuk menggambar secara
realistis. Anak usia 4-5 tahun kemampuan menggambarnya pada tahap pra bagan.
Jadi menurut saya cara bu rini menyikapi gambar tidak sesuai dengan tahap
perkembangan anak.
3.
Buatlah
sebuah permainan yang dapat membantu anak untuk mengembangkan kemampuan
berbahasa reseptif dan ekspresif secara terpadu!
Jawab : bermain peran. Guru dan murid. Alat yang digunakan : peralatan
belajar. Cara bermain : ajak beberapa anak untuk memainkan peran menjadi guru
dan yang lain menjadi murid. Guru tugasnya mengajar, sedangkan murid tugasnya
belajar. Biarkan anak yang bertugas sebagai guru dan murid tadi berkomunikasi
layaknya guru dan murid sungguhan.
4.
Buatlah
minimal 2 contoh kegiatan yang dapat memfasilitasi anak untuk mengembangkan
sikap simpati dan empati pada anak TK!
Jawab : 1) menjenguk orang sakit. Dalam kegiatan ini akan mengembangkan
rasa kepedulian terhadap sesama sehingga anak mampu mengolah perasaan dan
ketegasan secara berimbang. 2) membantu orang yang tertimpa musibah. Diharapkan
timbulnya kemampuan merasakan apa yang dirasakan orang lain. Sikap ini akan
membuat anak memahami sebuah perasaan dengan tulus dan tepat untuk
mengaplikasikan perasaan tersebut
5.
Analisis
sebuah permainan tradisional di daerah anda yang dapat mengembangkan berbagai
aspek perkembangan anak. Identifikasi jenis aktivitas yang relevan untuk
pengembangan kemampuan nilai agama dan moral, sosial-emosional, bahasa,
kognitif, fisik motorik dan seni.
Jawab : jek-jekan kelompok B.
Cara bermaian : terdiri dari dua tim. Masing-masing tim mencari
tempat untuk dijadikan markas misal tiang atau batang pohon. Untuk memenangkan permainan ini biasanya dengan dua cara. Pertama, adu
cepat mengambil alih markas pihak lawan. Caranya dengan menyentuh markas lawan
sembari menyerukan “jeeek!”. Atau kedua, menahan seluruh anggota tim lawan
dengan jalan menyentuh anggota tubuh mereka. Biasanya anak yang paling dekat
waktunya kala menyentuh markasnya sendiri berhak menjadi penawan. Ia bisa
mengejar tim lawan, menyentuh, lalu menggiring si tahanan dan menempatkan
mereka disekitar markasnya. Tahanan bisa bebas apabila salah seorang rekannya
bisa menyentuh anggota tubuh si tertahan, misal tangannya. Oleh karena itu
biasanya si tertahan akan berdiri sambil menjulurkan tangan agar mudah
tersentuh oleh rekan yang hendak menyelamatkan dirinya.
Analisis : Dilihat dari aspek fisik, jek-jekan dapat
mengembangkan kecerdasan kinestetik anak karena dalam permainan ini terdapat gerakan motorik (berlari). Anak juga
dilatih bersikap cekatan, berkonsentrasi, dan melihat peluang degan cepat untuk
mengambil keputusan terbaik agar bisa menahan lawan atau mengelabuhi lawan.
Selain itu, jek-jekan juga mengembangkan kecerdasan spasial anak karena permainan ini mendorong anak untuk mengenal konsep ruang yaitu saat menjaga markas. Permainan
jek-jekan juga bisa mengembangkan kecerdasan emosi dan kecerdasan sosial
karena permainan ini dilakukan secara berkelompok. Dengan berkelompok, anak akan mengasah emosinya sehingga timbul toleransi dan empati terhadap
orang lain, merasa nyaman dan terbiasa berada dalam kelompok serta
mengajarkan kebersamaan. Melalui kecerdasan
moral anak di tuntut untuk bermain secara jujur, penolong dan sportif
sehingga terjalin kekompakan dalam tim. Dalam bidang pengembangan kognitif
adalah anak harus bisa menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan
masalah. Menyusun cara agar dapat memenangkan permainan. Agar dapat memenangkan
permainan diperlukan taktik jitu dan didukung oleh kecepatan lari yang
diandalkan. Dalam bidang pengembangan bahasa anak diminta untuk
memahami aturan yang berlaku dalam suatu permainan. Karena permainan ini
melibatkan beberapa anak, maka anak harus betul-betul memahami aturan dalam
permainan. Bidang pengembangan seni adalah anak bermain drama
sederhana. Ada yang berperan sebagai penyerang, pengganggu, penjaga bahkan
mata-mata.
Kelemahan dari permainan ini adalah adanya resiko untuk terjatuh
dan mengalami cidera.
note: dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar