ya kira2 begitulah pandanganku saat ini,
aku seorang wanita menikah dengan seorang pria. aku memiliki kakak perempuan yang sudah menikah dengan kakak iparku yang pekerjaannya sebagai NOTARIS PPAT. aq kerja sebagai guru TK, tau kan gajinya guru TK itu berapa? cukup buat beli bensin saja bersyukur. suami kerjanya buka jasa sablon dirumah.
awal mula kisah dimulai.....
karena aku pengen banget punya rumah sendiri, akhirnya aku minta tolong ke kakak ipar untuk carikan lahan buat nanti aku bangun rumah.
beberapa hari kemudian kakak ipar menginformasikan bahwa di suatu tempat yang lokasinya lumayanlah ada tanah yang sedang di jual berupa tanah kavling.
kemudian aku tinjau lokasinya, karena memang dirasa strategis maka dibelilah tanah kavling tersebut. waktu itu harganya masih bisa di bilang murah ya 13 jt karena kan masih tahun 2013.
setelah beli tanah, kemudian aku kumpulin duit lagi buat bangun rumah.
th 2015 aku pindahan kerumah baruku dengan kedua anak ku yang masih balita.
aku dan suami sedikit demi sedikit mulai perbaiki rumah. yang dulunya tidak ada kamar mandi dan teras kini sudah ada kamar mandi dan terasnya.
sebelumnya kamar mandinya sangat sangat sederhana sekali...
bagi seorang guru TK dan tukang sablon uang untuk beli dan bangun rumah itu sangat banyak sekali...
hingga suatu saat PROBLEM itu muncul, sertifikat tanah yang aku beli tak kunjung jadi.
aku mencari informasi tentang permasalahannya kenapa sertifikat tak kunjung jadi, lama aku bertanya kepada kakak dan kakak ipar hanya dijawab `` tiga bulan lagi ``empat bulan lagi``enam bulan lagi`` dan seterusnya.
hingga pada tahun 2021 kakakku mulai terbuka akan permasalahannya, ternyata tanah kavling yang aku beli adalah TANAH SENGKETA
ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
kenapa dulu kakak iparku menginformasikan kepalsuan???
jika sudah tau tanah ini sengketa kenapa diam saja waktu aku beli, kenapa tidak di informasikan kalau ini adalah tanah sengketa???
bagaimana cara mengumpulan uang lagi untuk beli rumah??? sedangkan anak-anakku sekarang sudah besar. waktunya aku memikirkan uang untuk pendidikan anakku kan???
hati sakit saat mengetahui suatu saat aku akan digusur, akan pindah kemana aku? sedangkan kakak ku tidak mau bertanggungjawab lagi.
dengan berbagai alasan mungkin ketidak beruntunganku dikarenakan ibadahku kurang tekun dan lain sebagainya???
NB: waktu bayar beli tanah aku diantar oleh kakak ipar dan hanya mendapat kwitansi bermaterai 6000 dan itu katanya sudah sah. orang awam pasti percaya sama yang berpengalaman yakan. ternyata orang yang waktu itu nerima uangku dia adalah MAKELAR dan saat ini dia sudah MATI tanpa bertanggungjawab.
sedangkan nama yang tertera pada sertifikat tanah kavling yaiku pak winarko menuntut untuk bayar lagi dengan harga sekarang. uang dari mana aku?
kakakku cuma bilang sabar ya... di deketin lagi sama Allah banyakin dzikirnya nanti pasti ada jalan...
ya Allah, siapa yang bikin aku kaya gini?
kadang aku berpikir apakah kakaku dengki sama aku? padahal kekayaannya berlipat-lipat, mobilnya tidak hanya 1 sedang aku cuma punya motor sama rumah diatas tanah kavling.
AKU BERHARAP ALLAH MEMBERIKAN KESEMPATAN UNTUKKU BERADA DIRODA YANG PALING ATAS
yang baca tulisanku semoga kisahmu lebih indah dari pada kisahku...